Lampiran 4-Hipotesis null dan alternatif

By Rahmat Febrianto On Friday, November 14, 2008 At 9:54 PM

Selama beberapa tahun ini, SCTV dan RCTI secara tidak sengaja telah menayangkan acara reality show yang sebenarnya bisa menjadi contoh yang paling tepat untuk menjelaskan beda pengujian hipotesis null dan hipotesis alternatif. Di RCTI ditayangkan acara “Katakan Cinta” (KC) dan di SCTV ada “Playboy Kabel” (PK) dan “Harap-harap Cemas H2C”. Dari ketiga acara tersebut, yang paling tepat dijadikan contoh tentang pengujian hipotesis adalah acara Playboy Kabel.


Di acara Playboy Kabel, dua orang yang berstatus pacar menjadi tokoh acara tersebut. Salah satu dari pasangan itu, biasanya si perempuan, akan menguji kesetiaan si laki-laki. Untuk menguji kesetiaan si laki-laki, produser akan membuat semacam jebakan bagi si laki-laki—yang tentu saja berasal dari rayuan wanita lain. Biasanya pertemuan antara cewek penggoda dengan si “playboy” terjadi di sebuah restoran atau tempat lain yang mudah untuk diintai dengan kamera. Tugas si cewek adalah menjebak si laki-laki dengan pertanyaan, ajakan, rayuan, dan lain-lain. Ujung-ujungnya adalah memastikan apakah si laki-laki setia atau tidak dengan pasangannya. Biasanya, di kebanyakan episode, si laki-laki terbujuk rayuan si cewek penggoda. Akhirnya bisa dibayangkan, perempuan pacar si playboy akan keluar dari persembunyiannya dan kemudian terjadi pertengkaran dan—tentu saja—perpisahan.


Di sini si perempuan yang ingin menguji kesetiaan pacarnya tidak selalu berangkat dari rasa curiga bahwa si laki-laki adalah tipe yang suka menduai pasangannya. Tidak jarang sebenarnya si perempuan hanya ingin menguji saja, tanpa pernah sebelumnya mencurigai kesetiaan si pasangan. Kedua kondisi tersebut, terutama kondisi yang kedua, berangkat dari premis mayor: “Semua manusia setia”. Sementara premis minor: “Sementara manusia tidak setia”. Premis mayor adalah hipotesis null, yaitu kondisi ideal suatu hal, sedangkan premis minor adalah kondisi alternatifnya.


Jika kita mengamati acara tersebut, bagaimana produser memilih dan menyiapkan cewek penggoda, rayuan apa yang disampaikan oleh si cewek, dan pertanyaan-pertanyaan yang diarahkan oleh empat pembawa acara, jelas bahwa acara PK tidak sedang menguji premis mayor, melainkan premis minor: Ada manusia yang tidak setia. Pertanyaannya, mengapa harus hipotesis alternatif?


Hipotesis null maupun hipotesis alternatif bisa diuji dalam setiap penelitian. Hanya saja, peneliti harus merancang instrumen yang bisa menguji salah satu dari kedua hipotesis tersebut. Mari kita lihat kembali ke acara PK tadi.


Jika hipotesis null--semua manusia setia--maka yang harus dilakukan oleh produser acara adalah membuat rangkaian pertanyaan dan jebakan yang bisa meyakinkan semua orang bahwa si laki-laki adalah laki-laki yang setia dengan pasangannya. Dari 100 pertanyaan atau jebakan, ia harus lulus dari semua jebakan untuk bisa meyakinkan orang bahwa ia adalah laki-laki yang setia. Sementara untuk membuktikan hipotesis alternatif--ada manusia yang tidak setia--produser dan si pacar perempuan cukup memperoleh satu jebakan yang mengena, seperti kesediaan si laki-laki untuk diajak kencan atau dijadikan pacar si perempuan penggoda. Atau, contoh lain, cukup memastikan apakah si laki-laki mengaku telah memiliki pacar atau tidak.


Dari segi upaya dan efisiensi, jelas bahwa pengujian hipotesis alternatif lebih mudah untuk dilakukan dibandingkan dengan pengujian hipotesis null. Jika dari satu pertanyaan si laki-laki terbukti tidak setia, si perempuan pacarnya akan berkata, “Saya gagal membuktikan bahwa ada laki-laki yang setia”. Kalimat simpulan ini memiliki dua makna. Pertama, bahwa si perempuan tidak mampu mendukung hipotesis null dan harus menerima hipotesis alternatif. Kedua, bahasa kalimat simpulan di atas—“saya gagal…-- lebih kepada menunjukkan kehati-hatian si peneliti karena, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, si peneliti harus bersikap konservatif karena ia hanya menggunakan sampel saja. Ia gagal membuktikan pacarnya setia dan “berhasil” membuktikan pacarnya tidak setia.

for this post

Leave a Reply